Beberapa
Cara Memotong Daging
3.3.1
Chateaubriand
a. potong atau pisahkan bagian
kepala fillet dari bagian tengah.
b. trimming kepala fillet.urat-urat
serta lemak yang berlebihan dipotong.lemak dalam jumlah tertentu tetap diperlukan
melekat pada steak karena dapat memberikan aroma serta kelembaban.timbang 1 porsi
200-250 gr.
3.3.2
Tournedo
a. Skinning; Fillet yang mempunyai
lapisan urat yang berwarna putih seperti lemak.lapisan ini dipisahkan dari
fillet sebelum fillet di potong menjadi tournedo.Cara memisahkan kulit ini
dengan jalan menusukkan filleting knife
di antara daging dan kulit,pisau digerakan kearah kepala dan usahakan tidak ada
daging yang melekat pada kulit fillet.
b. Timbang sesuai dengan porsi
180-200gram.
c. Tournedo yang dipotong
diletakkan berdiri kemudian dipukuli pelan-pelan dengan “cutle Bat” sehingga
fillet bertambah pendek dengan penampang bertambah lebar.Ikat,tournedo diikat
dengan benang untuk menjaga agar bentuk tournedos tetap bulat selama masak.
3.3.3
Fillet Migno
a. Potong bagian ekor fillet melintang
menjadi potongan yang sama berat,panjangnya sekitar 30-50 cm
b.
Flattern,Flattern Mignon juga digepengkan seperti tournedo dengan menggunakan cutle bat.
3.3.4
“T” Bone Steak
“T” Bone Steak diambil
dari sirloin yang masih mempunyai tulang dan fillet (sirloin yang masih
utuh).Bila kita teliti salah satu ruas tulang belakang,maka tulang ini
mempunyai 3 jari dan 1 bendulan berlubang dimana sumsum turt terbagi pada masing-masing belahan tulang belakang tampak
seperti huruf “T”.Jadi bentuk “T” tampak melekat pada waktu steak dimasak dan
disajikan.
Teknik memotongnya sbagai berikut :
a. Letakan
shortloin pada chopping board, bagian lemak menghadap keatas, dan bagian tulang
punggung menghadap ke arah badan.
b. Trimming
pecahan-pecahan tulang atau dging yang masih bergelantungan pada tulang
belakang.
c. Trimming
daging flank. Ukur lebar daging sekitar 16 cm dari tulang belakang. Sisa daging
pada bekas flank dipotong sejajar dengan araah tulang belakang.
d. Periksa
lapisan lemak yang melekat pada daging, lemak masih dapat melekat pada daging
setebal 1-1,5 cm selebihnya lemak dipotong.
e. Potong
salah satu ujung dengan rata untuk memudahkan pemotongan berikutnya.
f. Potong
shortloin yang bersih menjadi porsi yang ditentukan , dengan perkiraan berat
yang pasti
g. Timbang
kembali “T” bone steak untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan berat.
h. Bila
tebal steak lebih dari 2,5 cm, steak perlu digepengkan hingga mencapi tebal
2-2,5 cm.
3.3.5 Entrecote
Entrecote berasal dari kata entre
yang artinya diantara dan cote yang berartio tulang rusuk. Dengan demikian
entrecote berarti sepotong daging diantaraa rusuk. Teknik pemotongannya sebagai
berikut :
a. Letakan
sirloin diatas choppingboard dengan baagian lemak menghadap kebawah.
b. Potong
urat tebal yang berwarna kuning yang melekat pada tulang punggung.
c. Piting
urat-urat tipis yang melekat pada daging, lapisn urat ini dipotong satu persatu
hingga bersih.
d. Ukur
lebar sirloin kira-kira 16 cm dari bekas tulang belakang. Daging selebighnya
dipotonng sejajar dengan arah bekas tulang belakang.
e. Potong
salh saatu ujung dengan rata, selanjutnya sirloin steak dipotong melintang
mulai dari bagian ujungg yang telah dipotong rata.
3.3.6 Chop
Chop
umumnya berasal dari veal, lamb, mutton dan pork. Nama ternak potong yang
digunakan akan menjadi nama masakan pachopda menu misalnya veal chop. Dalam
memotong chop, bagian tulang belakaang dapat dipotong sehingga chop akan tampak
seperti sirloin steak dalam bentuk kecil. Teknik memotongnya sbb :
a. Letakan
loin pada chopping board dengan bagian tulang mengarah pada badan.
b. Bersihkan
daaging atau pecahan tulang yang masih bergelantungan pada tulang belakang.
c. Potong
bagian tepi yang berlebihan supaya tampak rapi.
d. Potong
(Trim) bagian lemak yang berleebihan. Tebal lapisaan lemak yang melekat pada
chopp adalah 1-2 cm.
e. Potong
bagian sisi yang paling tebal, dengan potongan yang lurus dan rata. Dari bagian
ini akan dimulai proses portioning.
f. Potong
chopp dengan berat antara 180-250 gr.
3.3.7
Cutlet
Cutlet dipotong dari rib yang terdiri dari tulang
rusuk dan daging. Pada potongan cutlet, tulang rusuk
masih melekat. Bila tulang
rusuk ini dihilangkan makaa potongan ini tidaak daapat disebut cutlet lagi.
Teehnik pemotongannya sebagaai berikut.
a. Letakan
rib pada chopping board dengan tulang mengaraah ke badaan.
b. Potong
(trim) bagian tepi yang berlebihan
c. Potong
bagian daging atau pecahan tulang yang masih bergelantungan atau melekat pada
tulang belakang.
d. Potong
bagian tepi tang berlebihan
e. Potong
salah satu ujung untuk portioning
f. Pada
cutlet dengan potongan diantara tulang rusuk, sehingga masing-masing cutlet
mempunyai satu tulang rusuk, satu cutlet mempunyai berat 180-250 gr.
g. Gepengkan
cutlet hingga ketebalannya 1,5-2 cm.
3.4
Jenis-jenis
Potongan Daging Untuk Steak
Fillet
Steak
Dipotong dari bagian
tengah fillet, beratnya 175 – 180 gr dan tebal 1,5 – 2 Cm.
Minute
Steak
Dipotong dari bagian
tengah fillet, beratnya 100 – 125 gr dan tebalnya 1 – 1,5 Cm
Breakfest
Steak
Dipotong dari bagian
tengah fillet, beratnya 90 – 100 gr dan tebalnya 0,5 – 1 Cm.
Rib
Steak
Bagian Rib seutuhnya
dipotong melintang termasuk daging dan tulang belakang seberat
250 – 300 gr
dan tebalnya 2 – 2,5 Cm.
terima kasih atas inspirasinya! Betul sekali, makanan sehat memang sangat penting, akan tetapi mengolah memasak secara tepat juga sama pentingnya.
BalasHapus